Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak

Orangtua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak-anaknya. Sebab di tangan orang tualah masa depan anak-anak itu dibentuk. Apakah orang tua gagal atau berhasil dalam melaksanakan tanggung jawabnya ini akan memberikan pengaruh yang besar kepada masa depan kehidupan seorang anak.
Tanggung Jawab Ayah
Kedudukan ayah dalam sebuah keluarga terkadang dianggap sebagai simbol kekuatan yang memiliki wewenang penuh dalam setiap gerak napas keluarga. Biasanya ini memicu aturan atau menyetujui suatu kebijakan yang bersifat memaksa tanpa ruang dialog. Sehingga anak-anak cenderung merasa salah berpendapat bahkan takut untuk sekadar berdampingan apalagi bicara secara santai dengan ayahnya. Padahal ayah dan ibu adalah partner utama dalam mendidik dan membentuk karakter anak.
Ayah harus dapat bertindak sebagai seorang ayah dan sekaligus sahabat bagi anak-anaknya. Artinya, ayah bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak-anaknya seperti pakaian, makanan, tempat berlindung, dan lain-lain. Selain itu, seorang ayah juga harus dapat menjadi tempat curahan hati anak-anaknya. Ayah dapat diajak bermusyawarah dan memberikan nasihat kepada anak-anaknya. Bila perlu seorang ayah, dapat menerima semua curhat anak-anaknya meskipun menyakitkan. Terlebih bila anak menganggap bahwa ayah adalah “musuhnya” maka anak pun tidak akan rela menyampaikan isi hati atau keluh kesahnya. Karena bisa saja bukan penyelesaian yang didapat, tetapi kekerasan masalah yang sering terjadi.
Di sela kesibukannya, seorang ayah harus menyediakan waktu untuk anak-anaknya. Memecahkan masalah secara bersama-sama, berjalan-jalan bersama atau berkreasi secara bersama-sama akan mendekatkan anak kepada ayahnya. Anak merasa bahwa ayahnya membimbing ke arah kebaikan, menyayangi, memberikan semangat dan mendidik untuk hidup lebih baik. Kerjasama keduanya sangat penting dalam mendidik anak-anak agar tidak kehilangan arah dan jatuh ke dalam pengaruh lingkungan negatif.
Tanggung Jawab Ibu
Dalam keadaan yang bagaimanapun juga peran ibu tidak dapat digantikan. Ia mengurus rumah tangga dengan bijaksana dan kasih sayang serta cinta kasih yang tidak dapat dilakukan oleh seorang ayah. Adalah keliru orang yang beranggapan bahwa peran ibu dalam mendidik anak-anak tidak sepenting ayah. Bukankah sejak masa kandungan sampai lahir, anak dibimbing oleh cinta Pencipta lewat seorang ibu?
Seorang ibu adalah pengarah bagi anak-anaknya. Ia bertanggung jawab menjaga rumah tangga, memberi teladan yang baik, dan menyemai nilai-nilai kasih sayang dan akhlak luhur. Dengan kepekaan yang dimiliki seorang ibu, ia bisa merasakan perubahan emosi anak-anaknya hanya lewat pandangan dan gerak tubuh. Ini membuat ibu memiliki keistimewaan dalam pendidikan karakter.
Dengan cinta dan kasih sayang yang melekat kepadanya, ia mampu memberikan keteladanan dan kelembutan. Anak akan merasakan kekosongan jiwa jika tidak merasakan kasih sayang ibu. Maka seorang ibu adalah penentu keberhasilan pembentukan karakter anak-anaknya, meskipun hanya dari dalam rumah.
Ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh seorang ibu kepada anaknya, nasihat dan doanya, adalah benteng dan kekuatan moral yang akan tertanam dalam jiwa anak-anaknya sepanjang hidup mereka.
~ Thamrin
Didaktika No.11 / Thn. III. 2003